Surabaya– LayananPolri – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menutup Konferensi Logistik Polri dan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri di Surabaya, Jawa Timur. Pada kesempatan ini, Sigit membahas pengembangan sistem Electronic Traffic Enforcement (ETLE) nasional.
Sigit mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan kepatuhan masyarakat di jalan raya ke depan dan mengurangi risiko kematian akibat kecelakaan.
“Kami juga mengembangkan konsep smart city yang terintegrasi dengan sistem pusat Command Center kepolisian. Kami mengintegrasikannya dengan layanan pemerintah daerah, rumah sakit, dan pemangku kepentingan lainnya,” kata Sigit.
Baca Juga : Cara Mudah Cek Pajak Kendaraan dan Tilang ETLE secara Online
Integrasi Pelayanan ETLE Nasional
Mantan Kabareskrim Polri itu mengungkapkan, dengan terintegrasinya layanan tersebut, diharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat memberikan layanan yang dipercepat.
Sigit berharap program ETLE Nasional tahap II dan layanan berbasis digital terus berkembang. Pertahankan tingkat kecelakaan dan layanan menjadi lebih baik dan lebih baik sesuai dengan harapan masyarakat.
“Kedepan kita akan terus mengembangkan pelayanan berbasis digital untuk kemudahan masyarakat,” imbuhnya.
Baca Juga : Korlantas Polri Akan Terapkan ETLE di Jalan Tol
Terapkan 7 Tepat
Terkait dengan Rakernis Slog, Sigit menekankan soal ‘7 Tepat’ dalam proses pengadaan barang dan jasa. Adapun ‘7 Tepat’ yakni, Tepat Jumlah, Tepat Waktu, Tepat Mutu atau Tepat Kualitas, Tepat Harga, Tepat Guna atau Tepat Pemakaian, Tepat Tempat, dan Tepat Jenis.
“Pengadaan Polri (persediaan umum, perlengkapan dan Faskon) harus memperhatikan 7 hal tersebut agar dapat menggunakan barang/jasa secara efektif dan tepat guna serta mendorong Polri untuk melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya,” kata Sigit.
Sigit mengatakan, jajaran Polri juga harus mengawal kebijakan pemerintah dalam meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN). Menurut dia, fokus pemerintah saat ini adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan mendorong penggunaan produk dalam negeri.
Untuk itu, Sigit juga meminta Slog Polri untuk memprioritaskan produk dalam negeri dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan kepolisian, hingga mencapai target puncak 70 persen. Kemudian meningkatkan kedisiplinan memasukkan data perencanaan pengeluaran pada aplikasi SIRUP dan e-kontrak yang benar dan bertanggung jawab.
“Slog Polri juga harus melakukan pembinaan pengadaan Satker dan Satwil,” pungkas Sigit.
Baca Juga : Ditlantas Polda Bali Siap Berlakukan ETLE di Maret 2022
Editor : Dian Purwanto