Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) dan Polri menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman tentang pendampingan dalam pemeliharaan keamanan pada pelaksanaan program pembangunan pertanian. Penandatanganan berlangsung di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (16/11/2021).
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan MoU dibuat dalam rangka mendukung dan mempercepat seluruh program Kementan agar berjalan lancar dan baik bagi pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
“Kita melaksanakan kegiatan tanda tangan MoU atau nota kesepahaman di mana nanti akan ditindaklanjuti dengan PKS (perjanjian kerja sama) yang akan dilaksanakan oleh rekan-rekan pejabat utama dengan dirjen terkait di Kementan. MoU ini tentunya dilakukan dalam rangka mendorong dan mempercepat agar program dari Kementan betul-betul bisa berjalan dengan hasil yang optimal,” kata Sigit, Selasa (16/11/2021).
Sigit mengatakan ada 273 rakyat Indonesia yang setiap hari harus dipenuhi kebutuhan pangannya. “Ini menjadi konsen kita bagaimana mendorong agar produktivitas pertanian semakin hari menjadi semakin meningkat,” ujar Sigit.
Sigit mengatakan MoU juga menyinggung soal pemanfaatan pengembangan lahan pertanian yang belum tersentuh. Perlu upaya strategi guna memanfaatkan lahan yang ada dengan melakukan modernisasi pertanian.
“Sehingga pertumbuhan ataupun kualitas produksinya meningkat. Di samping itu juga memanfaatkan lahan-lahan baru yang saat ini mungkin belum tersentuh dan ini menjadi program kita untuk kembangkan dua hal tersebut,” kata Sigit.
Sigit menegaskan Polri akan mendukung seluruh program Kementan dalam mewujudkan ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia karena hal itu akan berdampak positif bagi Indonesia, di antaranya bisa mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan ekspor dalam negeri.
“Dalam kurun waktu dua tahun ini kita tidak impor beras. Ini tentunya jadi prestasi dari Kementan dan kita akan terus dukung ke depan ketergantungan seperti ini bisa kita kurangi, dan ekspor bisa kita tingkatkan,” ucap Sigit.
Menurut Sigit, sektor pertanian saat ini mampu menyumbangkan produk domestik bruto (PDB) yang cukup besar di tengah pandemi Covid-19.
“Ini sebetulnya bisa menjadi kebanggaan tersendiri. Kami dari kepolisian akan terus mendukung dan sinergi untuk mendukung agar program dalam mewujudkan ketahanan pangan, bagaimana kurangi impor dan perbesar ekspor ini betul-betul bisa terlaksana dengan baik,” kata Sigit.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementan tidak bisa bergerak dan bekerja sendiri. Karena itu, bantuan dari Polri sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
“Tentu saja Kementan tidak bisa sendiri. Harus bersama unsur yang ada, kami berterima kasih Bapak Kapolri bersedia mem-back up sepenuhnya,” tutur Syahrul.