JAKARTA – Polri menegaskan penerapan PPKM Level 4 berjalan bersama baik dan tidak mematikan perekonomian masyarakat. Hal itu terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Model Pemolisian di Era Pandemik Guna Penanggulangan Persebaran Covid-19 Dalam Rangka Mengawal Pemulihan Ekonomi Nasional’ yang digelar Korbinmas Baharkam Polri.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, soal prinsip pemolisian di jaman pandemi Covid-19. Di antaranya, interaksi bersama dengan penduduk yang lebih personal, pro-aktif memantau dan melayani penduduk dengan stakeholders terkait. Baca juga: Kasus Positif Covid Tambah 49.071 Orang Sehari, Jumlah yang Meninggal Bertambah 1.566 Orang
“Menjadi masalah solver, membangun komunikasi yang efisien bersama dengan masyarakat, kesetaraan pada pengembang Polri dan masyarakat, akuntabilitas, menjalin kemitraan yang baik antara Polri bersama dengan stakholders dan masyarakat, transparansi informasi yang akurat sebagai hoax-buster, partisipasi Polri dan nasyarakat didalam penanggulangan Covid-19,” kata Argo, Jumat (23/7/2021).
Tak hanya itu, Argo menyebut dalam penerapan PPKM Level 4 dewasa ini polisi perlu menegaskan perekonomian penduduk mesti senantiasa terjadi sesuai bersama protokol kesehatan. “Tugas polisi meyakinkan bahwa segala ketentuan selama PPKM 4 ini dipatuhi cocok regulasi, namun tidak selamanya bersikap koersif. Tidak boleh mematikan ekonomi namun meyakinkan transaksi antar penduduk dipastikan udah cocok prosedur kesehatan,” ujar Argo. Baca juga: Ratusan Ribu Paket Sembako Telah Disalurkan Polri Selama PPKM Darurat
Argo menekankan, polisi mesti memahami perannya sebagai frontliner yang merespons secara pertama suasana darurat dan secara paham wajib mengadopsi manajemen bencana-termasuk pengurangan risiko bencana-sebagai tidak benar satu solusi. Selain itu, kata Argo, suasana pertumbuhan ekonomi sampai pas ini cenderung flutuatif namun tetap menyatakan trend naik.
“PPKM adalah faktor logis untuk menghimpit laju persebaran Covid-19. Dengan ditunjang oleh vaksinasi untuk tingkatkan proses immune. Data vaksinasi memperlihatkan bahwa mesikpun belum maksimal namun mengalami trend kenaikan jumlah vaksinasi,” ucap Argo.
Adapun peran Polri dalam membantu Pemerintah untuk menanggulangi Covid-19, menurut Argo, dengan melaksanakan sosialisasi dan edukasi prokes 5M, dstribusi dukungan sosial dan bagian masker, operasi yustisi tekun prokes. Lalu, pelaksanaan 3T, penyekatan PPKM, penegakan hukum, menunjang vaksinasi Covid-19, pendampingan.
Dikesempatan yang sama, Guru Besar Psikologi Sosial FPSI UI Hamdi Muluk menyebut, peran Polri bersama paradigma baru di era Pandemi ini adalah pemolisian komunitas yang faktor keberhasilannya pada lain, pemberian dan prinsip Polri, kurangi budaya power oriented, ada servant leadership, tasa yakin masyarakat, community Skill, assessment, communication, networking dan omitmen afektif berasal dari bagian Babinkamtibmas.
“Edukasi Masyarakat di level Mikro gara-gara fokus penanganan covid berada unit mikro, desa/kelurahan, RT/RW maka Bhabinkamtibmas harus miliki jejaring komunikasi di komunitas. Membuat pola jejaring komunikasi san kolaborasi bersama dengan stakeholder lain hingga ke tingkat RT,” ujarnya.