Polisi negara saat ini sedang mencari dua tersangka DPO yang terkait dengan jaringan perdagangan narkoba jaringan Aceh-Medan-Jakarta, diikuti dengan penangkapan empat tersangka yang kini ditahan.
“Ada dua DPO di Aceh. Perannya sebagai kurir. Satu sebagai pemasok,” kata Wadirditpidnarkoba Kombes Jayadi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (26/11).
“Kita akan kembangkan ada kemungkinan ada yang nyuplai. Siapa perantaranya, ladangnya dimana sedang kita cari, atau siapa otaknya,” papar Jayadi.
Sebelumnya, polisi nasional Bareskrim berhasil menghambat sirkulasi jenis narkotika ganja yang beratnya 224,4 kilogram dari hasil jaringan lalu lintas obat Aceh, Medan hingga Jakarta.
“Penyidik mendapatkan barang bukti ganja sebanyak 224,4 kg yang dibawa dengan menggunakan kendaraan Kijang Innova,” kata Jayadi.
Adapun pengungkapannya kali ini, polisi berhasil mengamankan empat pelaku yakni berinisial SP (24), RN (21) dan IH (21) sebagai penyelundup yang ditangkap di Medan, Sumatera Utara.
“Sehingga total tersangka yang kita amankan empat orang, tiga orang di TKP Sumatera Selatan, dan kemudian satu orang di Medan,” katanya.
Keempat tersangka dijerat pasal pokok, Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 132 (1) UU RI No 25 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman pidana mati, pidana seumur hidup, atau paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun penjara serta denda minimal Rp1 miliar – Rp10 miliar maksimal.
Laku, subsidair Pasal 111 ayat (2) Jo Pasal 132 (1) UU RI No 35 tahun 2009, tentang narkotika dengan ancaman hukuman mati penjara seumur hidup atau pidana paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun serta denda minimal Rp800 juta – Rp8 miliar maksimal.