Manajemen lalu lintas Polda Metro Jaya menemukan masih banyak pelanggaran bagi pengendara selama Operasi Zebra Jaya 2021. Salah satunya adalah penggunaan rotor yang tidak sesuai standar.
Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Metro Polda Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan, meski banyak pelanggaran, namun peringatan yang paling sering diberikan, namun tidak disebutkan ruas jalan mana yang paling sering terjadi.
.
“Hingga kemarin ada 8.266 pilot yang diperingatkan,” jelas AKBP Argo Wiyono, Senin (22/11/21).
Menurut agen perantara Polda Metro Jaya, pelanggaran yang menjadi perhatian utama dan yang diamati terkait dengan penggunaan rotator tidak dimaksudkan untuk digunakan. Penindakan juga dilakukan terhadap 30 kendaraan roda empat yang menggunakan rotator yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
.
“Mengenai asap knalpot bising, ada 806 pelanggaran,” kata Kasubdit Gakkum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Operasi Zebra
akan berlangsung dari 15 November 2021 hingga 28 November 2021. Selama operasi, agen akan memeriksa kelayakan program secara acak.
Di tempat yang sama, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes.Pol. Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan, dalam operasi Zebra akan dilakukan penindakan terhadap pengendara yang melanggar protokol kesehatan, penggunaan rotator yang tidak sesuai dengan peruntukannya, pelanggar aneh, penggunaan TNKB yang tidak semestinya, dan pelanggaran yang mengakibatkan penyalahgunaan, kecelakaan lalu lintas. Ia juga meminta penonton untuk mematuhi semua aturan, agar tidak banyak melakukan aksi.
Dalam menindak knalpot keras, kata Sambodo, pihaknya juga akan menegur bengkel yang menjual knalpot nonstandar.
Mengingat wilayah Kecamatan Dongko yang didominasi oleh pegunungan dan perbukitan, pihakny amengimbau kepada segenap masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan lebih berhati-hati. Terlebih di musim penghujan seperti sekarang ini.
“Jika terjadi bencana alam sekecil apapun, mohon segera melaporkan kepada Bhabinkamtibmas atau tiga pilar setempat agar bisa segera diambil langkah-langkah penanganan.” Pungkasnya.