Tim Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya membentuk tiga tim dalam melakukan pengejaran sembilan anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tersisa dalam daftar pencarian orang (DPO).
Tiga tim itu terdiri atas tim pengejar, tim sekat, dan tim kegiatan preventif untuk warga Poso agar tidak terganggu dari kegiatan DPO MIT Poso tersebut.
“Untuk masyarakat ada tim preventif agar masyarakat tidak terganggu dengan kegiatan para teroris ini,” kata Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto, seperti dilansir Antara, Senin (31/5/2021).
Hasil analisis pihak kepolisian, sembilan orang DPO MIT Poso terbagi ke dalam dua kelompok. Satu kelompok berjumlah empat orang dan satu kelompok lalin berjumlah lima orang.
“Karena kemarin ada lima orang, berdasarkan keterangan saksi itu dipimpin oleh DPO MIT Poso, Qatar. Bisa jadi sembilan orang ini terbagi dua, satu kelompok dipimpin Qatar dan satu kelompok lagi dipimpin Ali Kalora,” jelasnya.
Untuk kekuatan DPO MIT Poso ini, Kombes Didik, menyebutkan pihak kepolisian belum mempunyai data yang tepat.
“Berapa amunisinya dan senjata mereka nanti kita akan sampaikan saat tim Satgas Madago Raya punya data yang tepat,” sebutnya.
Pasca-pembunuhan empat korban di Desa Kalimago tersebut, pihak kepolisian mengimbau warga agar tetap tenang dan tetap melaksanakan kegiatan seperti biasanya.
Selain itu, warga diimbau agar melapor kepada aparat kepolisian terdekat jika melihat keberadaan sembilan orang DPO MIT tersebut.
“TNI dan Polri yang tergabung di Satgas Madago Raya telah melakukan kegiatan secara maksimal untuk titik yang dicurigai sebagai lintasan para Mujahidin Indonesia Timur di tempat tempat turun terhadap masyarakat,” tambahnya.
SUMBER: detik.com
(jbr/idh)