Jakarta – Dalam upaya mengoptimalkan keamanan yang tangguh serta profesional, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah meresmikan sebuah langkah strategis yang menandai era baru dalam peningkatan kompetensi satuan pengamanan (Satpam) di Indonesia. Surat Keputusan (SK) ini menggarisbawahi pentingnya peningkatan kualitas Satpam melalui pengembangan kurikulum yang telah dirancang khusus untuk memperkuat kapasitas mereka dalam menjalankan tugas keamanan.
“Kurikulum ini telah sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional Indonesia, yaitu diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja nomor 259 tahun 2018,” ujar Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol Edy Murbowo, dalam rangka memperingati HUT ke-44 Satpam di Jakarta.
Fokus utama dari reformasi pendidikan Satpam ini adalah untuk menciptakan Garda Pratama, Garda Madya, dan Garda Utama yang tidak hanya berkualitas tetapi juga mampu berkolaborasi efektif dengan Polri, khususnya dalam hal keamanan masyarakat atau Kamtibmas.
Pelatihan keamanan dan kursus Satpam bersertifikat akan menjadi salah satu jalur utama dalam menempa para Satpam agar siap menghadapi berbagai tantangan keamanan di lingkungan kerja. Irjen Pol Edy Murbowo menambahkan, “Satpam sudah ada di mana-mana, terutama di lingkungan kerja, di bandara, di jalan tol, di mall, di perhotelan, di perkantoran, di kampus-kampus, semua ada satpam. Kemudian Polri berada di wilayah publik kalau satpam di daerah privat.”
Kerjasama antara Satpam dan Polri dianggap krusial untuk mendukung terciptanya keamanan yang kondusif, baik dalam konteks kegiatan sehari-hari maupun saat pengamanan event besar seperti Nataru, Pilkada serentak, hingga pemilihan presiden. “Kolaborasi ini yang bisa menghasilkan kamtibmas dapat berjalan kondusif, terutama kegiatan kemarin, pengamanan Nataru, pengamanan Pilkada serentak, mundur lagi pengamanan pemilihan presiden, semua dapat berjalan dengan baik,” tutur Edy.
Lebih lanjut, beliau menyatakan bahwa peningkatan kompetensi ini akan dicapai melalui serangkaian pelatihan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah melalui Polri, yaitu Sekolah Polisi Negara dan juga oleh badan usaha jasa pengamanan swasta. “Kemudian untuk pelatihan Satpam diselenggarakan dua pihak, yang pertama pemerintah adalah Polri, yaitu Sekolah Polisi Negara, kemudian yang swasta adalah badan usaha jasa pengamanan,” ucapnya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan sertifikasi profesional Satpam dapat lebih terjamin. Irjen Pol Edy Murbowo mengungkapkan bahwa “Untuk sertifikasinya, sampai sekarang ada empat lembaga sertifikasi Satpam yang mendapat lisensi dari BNSP, yang pertama adalah LSP Polri, yang kedua LSP PP Polri, yang ketiga LSP Abujapi, yang keempat adalah LSP Pamtara,” untuk memastikan standar keamanan nasional dipenuhi secara konsisten.
Peningkatan kompetensi Satpam ini menjadi langkah penting bagaimana institusi keamanan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya untuk meningkatkan keamanan publik maupun privat, sekaligus memberikan peluang kenaikan level bagi para profesional di bidang keamanan yang ingin maju ke tangga karir lebih tinggi sebagai Garda Madya maupun Garda Utama.