Jakarta – Dalam sebuah langkah yang disebut sebagai strategis oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Desk Ketenagakerjaan Polri resmi diluncurkan sebagai respons atas tantangan ketenagakerjaan yang dihadapi Indonesia dewasa ini.
Inisiatif ini diproyeksikan untuk mengatasi perselisihan antara perusahaan dan tenaga kerja sambil meningkatkan daya saing industri nasional dalam kancah global.
“Desk Ketenagakerjaan ini kami siapkan sebagai wadah untuk menyelesaikan sengketa industri dan tenaga kerja melalui tahapan yang jelas, mulai dari pelaporan, mediasi, hingga penegakan hukum jika diperlukan,” ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat penyampaian kepada pers.
Keberadaannya diharapkan dapat merekatkan hubungan antara industri dan pekerja, sekaligus menjadi saluran efektif bagi para pekerja untuk menyatakan keluhan mereka.
Kehadiran Desk Ketenagakerjaan Polri tidak hanya bertujuan untuk mendamaikan, namun juga untuk menjamin stabilitas hubungan industrial yang diakui akan berdampak pada tingkat daya saing Indonesia.
Jenderal Listyo menekankan bahwa kualitas produksi nasional harus dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional, sehingga mampu menunjang pertumbuhan ekonomi nasional yang selaras dengan target Presiden Prabowo Subianto.
Pengakuan terhadap inisiatif ini juga datang dari Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli yang mengapresiasi langkah strategis Polri dalam menciptakan kepastian hukum bagi pelaku pasar tenaga kerja. “Kami sangat mendukung Desk Ketenagakerjaan ini.
Dengan adanya kolaborasi antara pengawas ketenagakerjaan dan Polri, masalah-masalah ketenagakerjaan, baik administratif maupun pidana, dapat diselesaikan secara cepat dan tepat,” jelas Prof. Yassierli. Beliau menambahkan bahwa kondisi kerja yang nyaman dan pasti dari sisi hukum akan menguatkan produktivitas dan daya saing industri.
Terkait hal ini, Prof. Yassierli pun berharap langkah tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah visi Indonesia Emas 2045, sebuah proyeksi ambisius bagi negeri ini di masa depan.
Penasihat ahli Kapolri bidang ketenagakerjaan, Andi Gani Nenawea, juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kapolri atas perhatian yang diberikan pada isu buruh. “Dengan tangan dingin Pak Kapolri, berbagai masalah besar berhasil diselesaikan, termasuk upaya pengepungan Jakarta oleh 50.000 buruh pada 24-25 November lalu yang akhirnya dapat diredam dengan damai,” ungkap Andi Gani, memuji upaya Jenderal Listyo sebagai “pemecah masalah” dalam konteks ini.
Tak hanya itu, Desk Ketenagakerjaan Polri ternyata menarik minat internasional, dimana terjadi antusiasme dari negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Filipina untuk mempelajari inisiatif unik ini. Andi Gani menyatakan, “Ini pertama di dunia, polisi memiliki subjek tenaga kerjaan untuk menangani tindak pidana ketenagakerjaan.”
Keberhasilan Desk Ketenagakerjaan Polri akan bergantung pada kolaborasi yang harmonis antara Polri, pemerintah, dan serikat pekerja dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kinerja industri dan kesejahteraan pekerja, meningkatkan serta memastikan keberlangsungan pertumbuhan ekonomi Indonesia.