JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar pertemuan video conference (Vicon) analisis dan penilaian bagi seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta Selatan. Rabu (12/1/2022)
Dalam kegiatan ini beliau juga memberikan arahan ntuk menjadi Korps Bhayangkara di masa depan semakin dicintai dan dekat dengan masyarakat.
Sigit berharap dengan analisis dan penilaian ini, seluruh jajaran Polri dapat mempersiapkan program dan perbaikan yang lebih baik pada tahun 2022.
“Terima kasih kepada rekan-rekan yang telah mengikuti rangkaian Anev ini sejak 10 tahun. :00 pagi hingga 6:00 sore – adalah Anev terpanjang. Semoga ini bisa membantu rekan-rekan untuk menyelesaikan jadwal operasional kami di tahun 2022, lebih baik dari tahun 2021,” kata Sigit kepada seluruh jajarannya, Rabu (1/12).
Dalam pembekalannya, mantan Kapolda Banten mengimbau seluruh jajarannya untuk menatap dan menghadapi 2022 dengan terus meningkatkan pelayanan publik dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi pejabat Bhayangkara.
Menurut Sigit, semangat perubahan itu sesuai gambaran dari Polri Presisi. Saat ini, kata Sigit, polisi mau tidak mau perlu berubah untuk menciptakan kepolisian yang diharapkan dan dicintai masyarakat.
“Kemudian kita dihadapkan pada bagaimana melanjutkan transformasi Kebijakan yang Tepat. Soal posisi Polri di mata masyarakat, tingkat kepercayaan dan kepuasan sudah kami ukur. Ada dinamikanya, ketika kepuasan, kepercayaan publik meningkat dan kepercayaan publik menurun,” jelas Kapolri.
Untuk menjaga kepercayaan publik, Sigit mewajibkan semua personelnya untuk mencegah perilaku yang tidak baik atau kasar. Kedepannya, Sigit ingin aparat kepolisian menjadi sosok yang membawa rasa aman di masyarakat.
Selanjutnya, polisi juga harus mampu menyelesaikan masalah secara praktis, menjadi problem solver, menegakkan hukum secara tegas dan humanis serta menjadi representasi kehadiran negara saat masyarakat membutuhkan kehadiran polisi.
“Di mana polisi harus hadir dan berpihak pada masyarakat, di mana nilai keadilan dibutuhkan, harus terus ditingkatkan. Terutama peka terhadap apa yang diinginkan masyarakat,” kata Kapolri.
Dalam ulasan ini, Kapolri menghimbau kepada seluruh personelnya untuk melipatgandakan upaya meningkatkan kepercayaan publik, yang belakangan ini menurun. Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan turun langsung ke lapangan untuk mendengarkan pemikiran dan aspirasi masyarakat.
Ditegaskannya, agar semua aparat kepolisian tidak segan-segan untuk bertemu langsung dengan mereka, tanpa memandang status sosial atau lokasi mereka.
Sebab, aksi ini merupakan upaya merebut bola sekaligus menjadi langkah proaktif polisi untuk menghilangkan hambatan komunikasi dan mempererat hubungan polisi-warga. Tidak hanya itu, hal ini juga menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat yang putus asa, marah dan negatif dengan instansi kepolisian.
“Dalam hal peningkatan pembinaan, kami terus bekerja untuk memperkuat dan mengembalikan kepercayaan publik. Karena Polri benar-benar bisa menjalankan tugas pokoknya secara profesional, kami tidak anti dengan kritik dan koreksi masyarakat dan sebenarnya bisa dikoreksi,” kata Sigit.
Pada kesempatan ini, Sigit juga mengingatkan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang arahan untuk menjaga dan menciptakan lingkungan investasi yang kondusif, aman dan damai.
Tidak hanya itu, Polri juga harus mempersiapkan dan mengantisipasi sejak dini terkait agenda event nasional dan internasional yang akan digelar di Indonesia selama pandemi Covid19. Sigit mengatakan dengan selalu memperhatikan faktor kesehatan juga akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
“Proses perjalanan event tersebut, ini pertaruhan Indonesia di mata dunia dan kewajiban Polri dari sisi menjaga kamtibmas dapat berjalan dengan baik. Semua sudah mendengar dari rekan-rekan yang bertugas di bidang pencegahan, penegakan hukum, pemeliharaan harkamtibmas dan kita saat ini dalam posisi menyamakan gerakan,” papar Sigit.
Kapolri mengatakan aspirasi dan harapan masyarakat yang berkembang di masyarakat bagi kepolisian. Merupakan bukti Polri adalah milik masyarakat. sumbangsih dan harapannya untuk menjadikan Korps Bhayangkara sebagai organisasi yang dicintai masyarakat. Untuk itu, Sigit meminta polisi tanpa lelah terus mengevaluasi semua.
“Potret dan warna yang disampaikan masyarakat adalah bagaimana mereka menyukai polisi dan tidak menyukai polisi, harapan polisi, hal-hal yang polisi dapat percaya atau tidak percaya, itu yang harus kita pahami, itu hanya memperkuat dan meningkatkan hal-hal yang meningkatkan kepercayaan. Dan kurangi hal-hal yang merusak kepercayaan polisi. Kita harus mengurus lebih dari 400.000 anggota dan organisasi. Ada harapan kalau ketemu polisi,” pungkas Sigit.
Baca juga : Kapolri: Layani dan Lindungi, Serta Perhatikan Rasa Keadilan Masyarakat.
Sumber: Divisi Humas Polri