Tribratanews.polri.go.id. – Jakarta. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Dr. Ahmad Ramadhan, S.H., M.H., M.Si., mengatakan Operasi Ketupat 2021 akan dilaksanakan mulai 6 hingga 17 Mei bertujuan untuk menciptakan suasana kondusif, aman dan tertib pada Ramadan hingga Idul Fitri 1442/Hijriah di masa pandemi Covid-19.
Pada Idul Fitri tahun ini yang masih dilanda pandemi Covid-19, dikatakannya, pihaknya akan mengerahkan 166.734 personel gabungan. Kali ini juga untuk mengantisipasi mudik, Polri menyiapkan 333 titik penyekatan. “333 titik penyekatan telah disiapkan dan tersebar sepanjang wilayah dari Lampung hingga Bali,” terang Kabag Penum, Senin (3/5).
Diungkap Kabag Penum, 333 titik penyekatan itu merupakan “check point” yang disiapkan aparat kepolisian yang tersebar di beberapa perbatasan provinsi dan perbatasan kabupaten. “Juga di titik-titik penyekatan di jalan arteri ataupun di jalan tol,” tambahnya.
Berdasarkan data sementara Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, kekuatan personel yang dilibatkan dalam Operasi Ketupat 2021 sekitar 166.734 orang. Jumlah ini merupakan personel gabungan yang terdiri atas, 834 personel Mabes Polri, 93.336 personel Polda jajaran, 72.564 personel instansi terkait. Jumlah tersebut masih fluktuatif, kemungkinan ada penambahan.
Adapun personel instansi terkait yang dilibatkan yakni 13.332 personel TNI, 10.449 personel Dishub, 10.772 personel Satpol PP. Operasi Ketupat 2021 juga melibatkan personel dari Dinas Kesehatan sebagai 7.402 orang, 6.330 anggota Pramuka, 2.379 anggota Linmas, 1.210 petugas Jasa Raharja, 2.301 petugas Basarnas dan 18.389 personel lainnya.
Selain itu, Kabag Penum juga mengatakan sebelum Operasi Ketupat, Polri telah melaksanakan Operasi Keselamatan 2021 yang digelar sejak 12 sampai 25 April 2021. Operasi Keselamatan ini berfokus pada sosialisasi larangan mudik kepada masyarakat guna memutus mata rantai penularan Covid-19 di Tanah Air.
Polri berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menunda mudik dan mengisi lebaran berkumpul bersama keluarga di rumah saja. Upaya ini dilakukan agar Indonesia tidak seperti India yang kini diterjang oleh ‘tsunami’ Covid-19. Tsunami Covid-19 di India terjadi setelah masyarakatnya yang mayoritas beragama Hindu melakukan ritual keagamaan di sepanjang Sungai Gangga.
“Operasi keselamatan ini memiliki target memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Mencegah masyarakat melaksanakan mudik lebaran 2021 yang tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” ujar Kabag Penum.